Sabtu, 10 Mei 2014

Balada MPASI

Semenjak hamil, aku memang sudah googling seputar MPASI, akhirnya dapatlah ilmu dan sepakat dengan diri sendiri untuk untuk tidak memberikan Emir MPASI instan, jadi mau MPASI homemade buatan sendiri, tidak pakai gula garam sampai usia 1 tahun. Alhamdulillah dapat dukungan full dari suami dan mama. 

Karena mama yang akan jaga Emir tiap ditinggal kerja, bersyukur banget mama mendukung aku kasih emir MPASI homemade. Sampai Emir 9 bulan sekarang ini mama ga pernah sekali pun asup Emir makanan selain makanan yang memang sudah aku siapkan atau buah-buahan. Kalau ada yang mau suapin Emir macam-macam pun mama langsung tolak, Alhamdulillah. Ayah dan adik-adikku juga semua ikut aturan ini, hiii seneng banget, semua mulussss. Jadi kalau tinggal Emir kerja hatiku tenang, tentram, dan nyaman.

Untuk memulai MPASI homemade ini ya kita harus siap segala peralatan, harus siap repot siapin belanja, masak, cuci alat makanan, dan siap suapin anak yang kadang susah makan, dan ekstra sabarrrr.

Setelah 3 bulan berjibaku baru aku bisa masuk tahap sukses lahir batin ketika Emir usia 8 bulan. Sabarnya dah tanpa batas dan semua tahapan itu rasanya menyenangkan. Aku sudah tahu bagaimana mengolah, menyimpan makanan yang lebih baik, porsi masak dan makan Emir dalam sehari, cara suapin Emir, semakin lama semakin expert deh.

Lalu baladanya dimulai dimana? Baladanya dimulai tiap weekend kita keluar dari zona aman kita di rumah, kita keluar rumah jalan-jalan atau sekedar berkunjung dan membawa MPASI buatan sendiri itu. Dimana-mana muncul pertanyaan atau pernyataan yang kadang susah untuk dijawab, seperti:

  • Dikasih bubur apa?nestle?
  • Ko porsi makannya sedikit?
  • Coba kasih makan nasi (waktu Emir 9 bulan)
  • Porsinya tambahin kali
  • Ko makannya kayak diemut
  • Udah kenyang kali, ga mau lagi
  • Ini makan kue ketawa (Emir 7 bulan), kasihan dari tadi lihat orang makan silap-silap
  • Buburnya buat sendiri? Di dekat rumahku tiap pagi ada yang jualan bubur bayi lho
Semua itu kadang bikin gemes dan pengen jawab, tapi berhubung masih menghargai perasaan orang-orang yang rata-rata aku tuakan, jadi ya kita tahan aja. Padahal ya pengen jawab:
  • Memang kan kalau porsi makan 7-8 bulan baru 2-3 sendok makan. 
  • Di dekat rumahku juga ada yang jual bubur bayi, tapi memang niat pengen buat sendiri aja, biar tau apa aja isinya.
  • Nasi? Makan yang agak padat aja masih suka keselek dan muntah, jadi daripada malah ga makan karena dimuntahin, lebih baik yang masih bentuk bubur kan.
Tapi ya ga bisa gitu ya, aku hargai betul ko mereka perhatian ke Emir. Yang lebih susah kalau ada yang mau kasih biskuit atau sejenisnya, hiks. Lebih susah lagi jelasinnya karena kita berusaha untuk ga kasih Emir sesuatu yang mengandung gula garam, padahal kan biskuit atau cookies gitu gulanya banyak ya, kecuali yang memang dibuat khusus tanpa tambahan gula dan garam. 

Seperti kasus kue ketawa, itu semacam tepung yang diadon dan dipanggang, rasanya manis, berarti banyak gulanya ya. Waktu mau dikasih aku tolak dengan, jangan ada gulanya. Tapi hiks, dijawab ga gulanya sedikit. Untungnya aku masih terus di samping Emir, jadi ga jadi dikasih. 

Walaupun sekali kecolongan Emir disuapin regal ketika aku dipersilahkan makan dan Emir dijagain tapi langsung disuapin regal, walupun anaknya keselek tetap disuapin, hiks. Aku lihat tapi karena ga berdaya jadi apa daya.

Makanya sekarang kalau di luar aku benar-benar ga mau lepasin Emir, takut banget disuapin ini itu. Cukup 1 keping regal itu aja. Kelihatannya memang aneh dan terlalu overreaction, overprotective ya, tapi ga masalah kalau aku dicap begitu, toh sampai Emir 9 bulan ini Alhamdulillah Emir sehat dan jarang sakit. Aku juga percaya apa yang aku perjuangkan untuk kasih Emir makanan sehat dan buatan sendiri tanpa gula garam ini insya Allah akan jadi investasi kesehatan Emir jangka panjang sampai nanti Emir dewasa. Sehat itu memang anugerah paling berharga yang luar biasa kan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar