Minggu, 14 Agustus 2016

Toilet Training

toilet training adalah tantangan untuk Emir selanjutnya setelah menyapih. Ternyata jadi ibu dan anak kurikulumnya sungguh luar biasa, ga ada habisnya, haha.

Alhamdulillah Emirnya kooperatif jadi kalau dihitung sih cuma 2 bulan ditatur sekarang sudah bebas diaper di siang hari, pun kalau pergi. Hematnya berasaaa banget, yess. Walaupun kalau tidur masih pakai diaper, tetap hitungannya berhasil ya..yuhuu!!

Toilet training itu inti fari segala intinya adalah telaten, dan terimalah kalau memang cuma ibunya aja yang bisa telaten. Kadang kalau minta tolong papahnya atau neneknya untuk pipisin, malah ga dipipisin, hiks. Jadi ya sudah pengorbanan seorang ibu ya..

Cara tatur itu Emir aku ajak ke kamar mandi tiap 1 1/2 jam sekali. Capek memang, harus selalu lihat jam terus, harus baik-baik ajaknya, super deh. Tapi akhirnya ketelatenan itu terbalas dengan Emir yang bisa bilang mau pipis. Wuaaa, bahagia banget. Ternyata jadi ibu itu sumber kebahagiaannya banyak ya, anak tidur nyenyak bahagia, anak enak makan bahagia, anak bisa bilang pipis aja bahagia.

Oya satu lagi inti dari toilet training itu adalah sabar dan ga boleh cepat marah kalau suatu saat anak lupa pipis di lantai. Karena menurut aku toilet training juga masalah mental bagi mereka. Jangan lupa selalu bilang kata-kata pujian kalau anak bisa pipis di kamar mandi walaupun awalnya kita yang ajak atau gendong. Puji anak juga kalau mereka bisa bilang pipis. Emir kelihatan happy banget kalau dibilang anak pintar, soleh, baik kalau bisa bilang pipis atau setelah pipis di kamar mandi.

Walaupun berhasil sudah toilet trainingnya, pernah Emir kelupaan akhirnya terlanjur pipis, ya sudah, ga perlu dimarahin juga. Bagaimanapun aku selalu meyakinkan diri bahwa Emir sudah luar biasa hebat di umurnya yang ketiga sudah lolos toilet training, ini anak masih kecil, baru 3 tahun, jadi ya kalau tetiba dia ngompol, it's no big deal.



Kamis, 23 Juni 2016

Naik Commuter Line ke Taman Topi

Kali ini kita ke Bogor untuk kesekian kalinya, yang brbeda kali ini kita naik commuter line. Awalnya karena Emir yang tiba-tiba bilang ke papahnya minta naik kereta, dan jadilah kita berencana ke Bogor naik commuter line itu.

Kita naik dari Stasiun Kalibata. Awal masuk parkiran stasiun, Emir sudah mulai heboh, Berhubung dari rumah juga sudah kita bilang kalau kali ini kita akan naik kereta. Gerbong tempat kita naik memang sudah penuh, dan akhirnya kita semua berdiri sampai tiba di stasiun Bogor, walaupun 2 statisiun sebelumnya Emir sudah mulai gelisah karena capek berdiri. Sewaktu di dalamnya sih aku juga ga kepikiran, kenapa aku dan Emir yang berarti ibu dengan anak kecil ga ada yang mempersilahkan duduk. Bukannya ingin diistimewakan sih, waktu itu juga berhubung itu pertama kali aku naik commuter line juga jadi rasanya asik-asik aja, dan sama sekali ga ingat hal itu. Sampai ketika posting foto naik commuter line di social media, semua komentar teman-teman menanyakan hal ynang sama, "Gak ada yang kasih dudukkah?" Sampai ketika cerita di tempat kerja, teman-teman jadi heboh diskusi kenapa gak ada yang memberikan tempat duduk sepanjang perjalanan yang lumayan jauh itu, atau kenapa aku ga ke tempat duduk depan, karena itu adalah tempat duduk prioritas untuk ibu hamil, orang tua, orang dengan disabilitas, atau orang dengan anak kecil, dan aku punya hak di sana. Walah, jadi heboh, tapi itu berarti banyak orang yang masih peduli dengan hal macam ini ya.



Sampailah kita di Bogor, yang ternyata kalau naik kereta terasa cepat banget ya. Walaupun bagian gak enaknya adalah kemana-mana harus jalan di tengah panas siang yang terik banget, plus harus gendong Emir, kumplit. Awalnya kita makan doclang dulu di pasar, doclang yang ini kurang recomended dibanding doclang langganan kita di Jl.Pasir Kuda. 

Lanjut kita ke taman topi yang ada di sebelah stasiun. Tiket masuk taman topi 10rb per orang, dan tiap permainan kita beli tiket 5rb. Lumayan murah meriah untuk hiburan anak. Emir puass banget main beberapa mainan di sana; kereta api, helikopter, kuda poni, perahu air, komidi putar. Di sana juga ada tempat berenang dan main air untuk anak.






Setelah istirahat solat, kita jalan ke Istana Bogor untuk kasih umpan rusa. Ini juga bagian favorit Emir kalau jalan-jalan ke Bogor. Setelah itu kita kembali ke stasiun untuk pulang, yang untungnya kita dapat gerbong kereta kosong, jadi bisa duduk santai sambil curi-curi tidur.

Rabu, 22 Juni 2016

Dufan



Ini pertama kalinya Emir main di Dufan, pernah juga sih kita ke sana waktu acara milad kantor suami, dan emir masih di perut usia 6 minggu, itu masuk hitungan ga ya. Kali ini sama teman-teman kerjaku. Hitungannya gratis untuk aku, dibayarin kantor, tapi bayar untuk Emir dan papahnya. Waktu itu ita ambil promosi masuk dufan dengan beli produk teh botol sosro di Alfa mart senilai 50 rb, lalu struknya bisa ditukarkan di counter sebelum masuk dufan, jadi kita cukup bayar tiket masuk sebesar 100rb per orang. Lumayan hemat lah ya, secara sekarang masuk dufan untuk weekday 250rb, walah tak terjangkau ya. Jadi kita dengan senang hati menyongsong promo itu. Untuk Emir masih gratis masuknya karena tingginya masih di bawah 100cm, lumayan.


Kita datang memang niat dari pagi supaya bisa puas main, jadi sampailah kita di dufan jam 9.45, dan menunggu 15 menit sebeum pintu masukya dibuka.




Wahana yang pertama kali kita coba itu bianglala. Sebelumnya Emir juga pernah coba bianglala waktu umurnya 4 bulan di Jungleland. Tapi yang sekarang lebih heboh karena sudah mengerti lah ya. Di putaran keberapa ada take foto kita yang bisa ditebus di kasir sebleum keluar dari wahana bianglala. Kita ambil yang ukuran besar 100rb karena memang gambarnya bagus. Dan memang prinsip papahnya Emir, momen jalan bersama itu ga masalah deh kalau harus keluar uang asal worth it dengan yang dibayar. Lalu kita dapat kupon dikon 50% jika ingin membeli foto di wahana selanjutnya.

  
Kedua kita ke wahana gajah bleduk, sayangnya gajah kita, tuas untuk naik turunnya rusak, jadi ya kita tetap stay di bawah deh, padahal mau coba kalau terbang tinggi.


Lanjut kita makan siang di dekat wahana burung tempur. Waktu suami lihat wahana burung tempurnya sepi tanpa antrian, jadi langsung deh diajak Emir untuk naik, Aku absen dulu, karena masih agak trauma terakhir naik itu waktu hamil Emir, rasanya pusing dan eneg banget, jadi bagian foto dan video aja kali ini ya.





Selesai makan siang, beberapa ada yang naik pontang panting, beberapa naik arung jeram, beberapa masih asik foto-foto. 





Agak nyesel juga ga ikut suami naik arung jeram, katanya waktu itu masih sepi antriannya. Tapi ya niatnya sih itu terakhir aja, kan sekalian pulang sekalin basah ya. Tapi ternyata pas agak sorean kita ke sana, antriannya udah panjaaaaang banget sampai di depan wahana halilintar atau roller coaster. Pengalaman dulu waktu SMP ke sana, dengan antrian yang sama, aku antri sekitar 5 jam, ga banget ya. Jadi kita skip dulu deh arung jeramnya, padahal udah berat-berat ngegembol bawa baju ganti, hiks. Mau ganti dengan naik niagara-gara pun ternyata wahananya ga dibuka.

Kita solat zuhur di dekat wahana rajawali. Ternyata selama giliran aku solat, Emir dan papahnya naik wahana rajawali, karena lagi-lagi ga ada antrian. Suami sempat ngerasa ngeri waktu di tempat paling tinggi, tapi katanya Emir justru kegirangan. 


Selanjutnya kita masuk ke area 3D, film yang waktu itu diputar happy feet. Emir dipangku sama papahnya, dan dia happy banget. sampai sekarang pun masih terngiang-ngiang dan jadi ngefans dengan penguin dan singa laut.

Wahana paling antri yang kita adalah masuk adalah istana boneka, sampai emir sempat tidur selama antrian. Cuma karena rasanya istana boneka memang wahana utama untuk anak-anak, dan pasti Emir suka di dalamnya, jadi ya direlain deh antri. Emir juga happy banget di sini, sampai sekarang foto yang ga boleh dipajang di album foto adalah foto yang kita tebus dari istana boneka, dibawa ke sana kemari sampai lecek fotonya. Rasanya dulu di dalam istana boneka dingiiiiin bangett ya, tapi sekarang cuma terasa semilir-semilir angi dari AC nya aja. 




Dari istana boneka, kita naik poci-poci yang ada di sebrangnya, karena memang lihat ga ada antrian sama sekali. Lanjut kita tertarik mau coba wahana ice age itu, sayang antriannya juga super panjang, jadi ya ga jadi deh.

Akhirnya kita ke wahana bom bom car, tapi ternyata emir belum bisa naik walaupun di sebelah aku atau suami. Jadi ya cuma gantian kita yang naik. Kasihan juga lihat Emir tertraik banget mau coba. 




Wahana terakhir kita adalah turangga rangga atau komidi putar, yang ini cuma antri sekali jalan. Sayang kita ga dapat foto yang bagus untuk ditebus. Setelah naik ini ternyata dufannya sudah mau tutup di jam 5, jadilah kita langsung menuju ke pintu pulang, rasanya badan juga sudah capek banget sih.












Senin, 23 Mei 2016

Anak Ondel-Ondel

Entah kenapa Emir bisa jadi fans berat ondel-ondel, selalu heboh kalau lihat ondel-ondel, ga ketinggalan slalu minta foto, sampai ada masanya dimana sebulan lebih tiap malam selalu request lihat video ondel-ondel di youtube, plus hafal lagu ondel-ondel. Walhasil papa dan ibunya jadi inkut hafal lagu ondel-ondel, yang ternyata liriknya lucu ya.. Oh, setelah 26 tahun hidup di Jakarta, lahir sebagai warga Jakarta, baru kali ini tau lirik lagu ondel-ondel.


Bagian yang lebih lucu adalah, kita tiap Minggu ikut car free day, karena Emr mau lihat ondel-ondel kesayangannya. Lucunya lihat orang yang kejar ondel-ondel buat kasih uang, padahal biasanya ondel-ondel yang kejar orang ya..