Senin, 07 Oktober 2013

Tetap Berkendara Saat Hamil


Kalau boleh memilih sih memang lebih enak kalau selama hamil dibonceng, atau tidak membawa motor, paranoidnya itu... ga ketulungan (hiii). Pertama takut jatuh, pasti kalau jatuh kan perut ikut berguncang. Kedua takut selama naik motor keguncang-guncang secara jalanan ibukota gitu, penuh lubang & tambelan sana sini. Ketiga takut kecelakaan, hii jangan sampe.

Karena keadaan memaksa ya sudah, akhirnya bawa motor sendiri sampai usia 8 bulan, sempat juga pas di usia 6 bulan antar jemput adik karena sempat tegang perutnya waktu bawa motor, sampai akhirnya bawa sendiri lagi. Alasannya ya karena kalau antar jemput itu buang waktu dan pasti ongkos. Ongkos sih ga masalah ya, demi dede bayi, masalah waktu itu yang jadi kendala, karena kalau antar jemput kan harus tunggu yang antar & jemput sampai di tempat. Pernah tunggu dijemput di kantor sampai 1 jam dan kantor sepi, kan maless ya, jadi ya sudah bawa sendiri sajalah.

Karena suami kerjanya nun jauh di daerah Gajah Mada (rumah daerah Kemang) jadi ya dirinya jalan lebih pagi dan pulang malam, ga memungkinkan untuk antar jemput diriku, hiks. Jadi ya ayulah jadi wondergirl & street fighter.

Alhamdulillah bawa motor selama hamil  ga ada kendala, tapi ya bawanya jadi pelan-pelan gitu. Pokoknya ngalah aja sama yang lain, sok silahkan duluan. Usahain ga stress & dibawa nyantai. Untungnya pengendara di belakang ga banyak protes tuh. Ga ada yang klakson-klakson padahal diriku bawa motor pelan. Kata suami sih, pengendara itru lebih respect sama yang bawa motor pelan or hati-hati ketimbang yang seradak seruduk.. hihi, syukur de.. Terpenting dan terutama jangan lupa  slalu berdoa, sebelum jalan dan selama perjalanan, zikiran terus deh pokoknya, hasbunallah wani'malwakil ni'mal maula wani'mannasiir.. Hanya kepada Allah kami berlindung, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung..





Kebetulan pula kantor itu ada di prapanca, jaraknya cuma 10-15 menit dari rumah, dan banyk jalan tikusnya. Enaknya lewat jalan tikus itu ya karena sepi dan ga macet.

Entahlah kalau nanti hamil kedua (Insya Allah kalau dipercaya kembali menjadi ibu) kayaknya sih kok ya agak ga mau hamil bawa motor lagi, nah loh! Syerem, lalu kenapa kemarin bisa kepikiran buat terus bawa ya, entahlah..

List rute yang pernah kutempuh selama hamil:
Kemang - Prapanca - Kemang (pulang pergi kerja)
Prapanca - Simprug - Kemang (acara kantor)
Kemang - Cideng (menemani suami dinas)
Cideng-Kemang

Jumat, 04 Oktober 2013

Tes B-hCG Kuantitatif


Selasa 11 Desember 2012, seminggu setelah bidan menyatakan positif hamil. 5 minggu. Sempat ragu dengan kehamilan & usia kandungan, karena cek awal di bidan bagian perut hanya ditekan-tekan saja. Opini beberapa teman mengantarkanku untuk cek ulang di laboratorium Parahita di dekat rumah.

Pihak laboratorium ternyata disarankan untuk tes darah karena lebih akurat untuk mengetahui usia kehamilan. Setuju saja karena memang benar-benar belum mengerti. Tetapi yang membuat kaget ternyata harga tes darah itu 350 ribu, cukup mahal ya.

Darah yang diambil cukup banyak, entah berapa cc, tetapi sekitar satu suntikan penuh. Hasil tes bisa diambil beberapa jam kemudian. 

Hasil tes darah B-hCG kuantitatif:


Hasilnya, B-hCG kuantitatifku 2.602,0. Ini artinya berdasarkan tabel, usia kehamilanku 6 minggu, persis seperti perkiraan bidan.

Jadi walaupun di bidan pemeriksaan itu hanya diraba-raba ternyata akurat juga, semua memang ada ilmunya.

Yah, pada akhirnya walaupun keluar uang 350ribu, ini kuhitung sebagai ilmu & pengalaman yang mahal harganya..


Selasa, 01 Oktober 2013

Pemeriksaan rutin di bidan

Kalau di bidan ternyata pemeriksaan awal itu perut kita cuma diraba-raba & ditanya HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). HPHT-ku tanggal 2 November 2011, lalu ibu bidan mengukur tanggal kehamilan menggunakan kalkulator masa subur. Bentuknya mirip seperti di bawah ini. Kalau ingin sekalian tes boleh..


Ditetapkanlah perkiraan tanggal kelahirannku tanggal 9 Agustus 2013, & saat itu usia kandunganku 5 minggu. Setelah itu diberikan Buku Kesehatan Ibu Anak, folaxin (tablet untuk penambah asam folat), dan obat untuk mengurangi mual & muntah Antalid. 




Pemeriksaan rutin dilakukan tiap bulan sampai usia kandungan 32 minggu atau sekitar 7 bulan yang menjadi tiap 2 minggu, dan di usia kandungan 35 minggu atau memasuki bulan 9 menjadi tiap 1 minggu.

Dalam pemeriksaan rutin itu dilihat keluhan yang dialami, tekanan darah, berat badan, umur kehamilan, tinggi fundus, letak janin, denyut jantung janin, ada atau tudaknya bengkak di kaki, saran & nasehat yang disampaikan. Semua hal ituakan membantu bidan & ibu hamil untuk mengetahui kesehatan & perkembangan ibu anak.

Sign from my little tummy..

Masa kehamilan bagiku masa yang membahagiakan, menyenangkan, walupun sedikit sakit sana-sini, tapi ya semua dinikmatin aja, demi anak, selalu itu yang diulang-ulang. Kalau lagi sakit begitu jadi inget mama sendiri, pasti dulu mama ngalamin ini juga waktu hamil aku. Walhasil selama hamil dan setelah melahirkan, apalgi sekarang kalau kerja emir titip ke mama, jadi tambah sayaaaaaang sama mama. 

Alhamdulillah, selama hamil aku ga ngidam macem-macem, ga muntah-muntah, semua aman terkendali. Paling berkesan selama hamil adalah, nguantuk berattt, kapanpun dan dimanapun maunya tiduuur aja. Kedua adalah ga bisa banget kena sinar matahari pagi, langsung deh kayak mau pingsan. Pengalaman pernah jalan ke pasar pagi STEKPI dua kali dan dua-duanya mabokkkk, mau pingsan. Lagi bonceng motor suami hari Minggu jam 9 kena sinar matahari langsung mabok lagi, hadeuh. Lanjut lagi jemur baju kena sinar matahri jam 9 pagi keleyengan juga. Ke pasar pun kena sinar matahri jam 9 mabok lagi. Untungnya berangkat kerja pagi-pagi, belum ada matahari, pulang pun jam 2 cuma kena sinar matahari siang, jadi Alhamdulillah banget aktivitas kerja ga pernah keganggu selama hamil. Pinter dan baik hati memang dede dalam perut menemani ibu kerja, kesana kemari..

Ini list, kebetulan memang paling seneng kalo nge-list sesuatu, tanda-tanda kehamilan yang kualami:

Trisemester pertama:
  • Anyang-anyangan (2 hari)
  • Muntah-muntah (1 hari)
  • Mengantuk luar biasa
  • Mudah lelah
  • Mual terhadap bau tumisan bawang putih & bawang merah
  • Maag (3 hari)
  • Beberapa kali sakit kepala
  • Tidak kuat terhadap sinar matahari langsung, rasanya seperti mau pingsan
Trisemester kedua:
  • Mudah lapar
  • Sering buang air kecil
Trisemester ketiga:
  • Sangat mudah lapar
  • Sering buang air kecil
  • Telapak kaki bengkak & sakit jika berjalan atau berdiri terlalu lama
  • Panggul sakit luar biasa, sampai sakit untuk bergerak (3 hari menjelang melahirkan)